SAPARDI DJOKO DAMONO, hm… tau puisinya dari mana wan? gw punya buku “apresiasi puisi” karangan prof. herman j. waluyo yang gw punya dari jaman sma, inget dulu ditugasin neliti puisi ma bu mae ( halo bu mae, kangen sama kekonyolan ibu). tertarik ma puisi, trus ke gramedia, ketemu ma buku ini, pas diliat, ternyata kumpulan-kumpulan puisi yang dibagi per periode, bagus banget bukunya, tiap puisi dibahas, seperti makna-maknanya.
trus dari situ sempet tau puisinya sapardi, hingga 5 tahun kemudian…. ridwan dipertemukan dengan komputernya wida…disinilah anak manusia ini bertemu lagi dengan puisi-puisinya sapardi.
hasil dari ngoprek harddisknya wida, nemu mp3 yang aneh, nama foldernya SAPARDI, dengan segala keingintahuanku, aku coba mendengarkannya melalui winamp, dan ternyata… ridwan langsung jatuh cinta dengan lagu-lagunya.
akustik, itu alasan pertama, kedua, lirik-liriknya bagus, ketiga, yang ngebawaiinnya bagus banget, emosi dan maknanya nyampe, kayak dalam bis, seolah-olah gw tuh ada di dalam bis, dalam perjalanan jauh, ato gadis kecil, yang gw bayangin tuh seorang gadis kecil yang sendirian. tapi yang membuat gw pertama kali suka tuh sajak kecil tentang cinta, maknanya dalam.
karena gw ngira sapardi tuh nama band, langsung gw cari di internet, nyari-nyari di situs e-lyric make nama artistnya sapardi, kagak nemu2 ( ya iyalah ), baru pas nyari lewat google, gw mampir di salah satu blog yang kebetulan ada di hasil pencarian google, dan disitulah sayah baru nyadar, ternyata sapardi tu pengarang puisi, rupanya yang gw dengerin tu namanya puisi yang dilagukan ato lebih cocoknya dimusikalisasi, dan langsung pulang nyari di buku gw tadi.
ternyata…. bagus….(dah ga bisa ngungkapin apa-apa lagi saking bagusnya)
yah… sapardi djoko darmono.. kata buku “apresiasi puisi”, puisi-puisinya dikenal sebagai puisi yang sangat sopan, sangat gramatikal, dan sangat lembut. puisi-puisinya kebanyakan memberi kesan bahwa puisinya adalah puisi kamar yang harus dibacadalam keadaan sunyi, namun banyak juga puisinya yang sangat populer dan dideklamasikan sebagai puisi auditorium (cocok untuk dibawakan di pentas ).
puisi-puisi yang baru sayah tahu yang dimusikalisasi ntu :
  1. gadis kecil
  2. dalam bis
  3. hatiku selembar daun
  4. ketika jari-jari bunga terbuka
  5. buat ning
  6. hutan kelabu
  7. sajak kecil tentang cinta
  8. dalam diriku
  9. nokturno
  10. hujan bulan juni
  11. aku ingin
iya, dalam satu album ada sebelas lagu, tapi belum tau yang bawainnya siapa, ntar blog walking lagi ato tanya si wida lagi dah ( eh, katanya juga ada lagi puisi yang dimusikalisasi selain sapardi ).
berikut puisi-pusi sapardi plus pemaknaan dari buku apresiasi puisi :
aku ingin
aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya debu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
kata apresiasi puisi : dalam “aku ingin” penyair ingin menyampaikan bahwa cinta sejati itu tidak perlu dinyatakan dalam kata-kata yang berbunga-bunga, atau disertai janji-janji muluk. cinta sejati kadang bersifat misterius, yaitu dengan kata yang tak sempat diucapkan. cinta antara kedua makhluk itu begitu sederhana dan luluh bersatu seperti luluhnya kayu dalam api yang menjadikannya abu.
cinta sejati juga tidak perlu isyarat-isyarat. hati kedua insan yang saling bertautan dan membuat keduanya lebur dan musnah seperti awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. setelah awan dan hujan menyatu, mereka berdua siap dalam ketiadaan.
kata sayahyangsoktau : aku ingin mencintai dengan sederhana… penulisnya pinter banget dah, dengan adanya kata-kata “sederhana”, puisinya bahkan dibuat dengan sederhana. seolah-olah semuanya sederhana, tidak perlu banyak sanjungan ( bahkan tanpa ), tidak perlu ada janji-janji didalamnya. tidak perlu berpuluh-puluh kalimat ( hanya 6 kalimat dan 2 kalimatnya hanya perulangan ), iya… aku ingin mencintaimu dengan sederhana. tapi ga tau, menurut sayah, mungkin sebuah kenaifan ada didalamnya. yah… mungkin
sajak kecil tentang cinta
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu(mu) harus menjadi aku
kata sayahyangsoktau : yah! ini puisi (ato sajak ) yang paling gw suka! unik! apalagi pas dimusi-kalisasi, bagus banget. sayang, pemaknaannya dalam buku apresiasi puisi gak ada, jadi gw ngomentarin apa adanya. terlihat dari bait pertama sampai kelima, terang-terang sapardi menytakan bahwa untuk mencintai sesuatu, ia harus menjadi bagian dari yang dicintainya ato harus mengikuti yang dicintainya. tapi pada baris terakhir, sapardi malah menjelaskan mencintaiMu(mu) harus menjadi aku yang menurut sayah malah menyatakan untuk mencintaiMu(mu) harus menjadi diri sendiri seutuhnya. sayah meletakkan (mu) karena sayah belum nemu literatur langsung dari sapardi apakah Mu disini diartikan kekuatan yang besar (tuhan) atau mu disini berarti suatu individu, suatu benda hidup atau mati.Untuk tautan bait ke bait, sayah sendiri belum memahami dengan pasti, tapi, kalo Mu disini diartikan tuhan, sayah baru ngerti artiannya. begini, untuk mencintai ciptaanNya, kita harus menjadi bagian dari ciptaanNya itu sendiri, tapi untuk mencintai pencipta, kita harus menjadi diri kita sendiri. ng… arti sesungguhnya siy belum begitu ngerti, ada yang mu bantu?